Rohingya merupakan kelompok etnis muslim asli yang menetap di wilayah Arakan sejak abad XVI. Wilayah tersebut saat ini menjadi bagian dari Negara Bagian Rakhine, wilayah Myanmar Barat yang berbatasan langsung dengan Bangladesh. Istilah Rohingya sendiri berasal dari kata Rohai atau Roshangee yang berarti penduduk muslim Rohang atau Roshang (sebutan untuk daerah tersebut sebelum dinamai Arakan).

Saat ini Muslim Rohingya yang masih berada di Rakhine hidup terisolasi dalam ketakutan. Sejauh ini jumlah populasi etnis Rohingya di Provinsi Rakhine semakin menurun drastis hingga menjadi 40% dibanding tahun sebelumnya. Rohingya sudah mulai memasuki tahap akhir genosida yaitu pemusnahan massal dan penghilangan dari sejarah. PBB juga menyebut Rohingya sebagai kelompok etnis paling teraniaya di dunia.

Berita tersebut telah didengar di seluruh dunia dan menyita perhatian dari seluruh bangsa yang ada di dunia terutama sesama umat muslim, berita itu menjadi empati bagi umat muslim seluruh dunia. Indonesia, negara yang penduduk terbesarnya adalah beragama islam, karena itu Indonesia melakukan peduli Rohingnya dengan salah satu programnya yaitu ACT (Aksi Cepat Tanggap).

ACT di Indonesia salah satu kantornya ada di Surabaya. Beberapa bulan yang lalu tim redaksi Permata Hati berkunjung ke kantor ACT di Surabaya untuk menyalurkan bantuan kepada penduduk Rohingya yang sebagian mengungsi di Indonesia. Bantuan tersebut digagasi oleh pemimpin redaksi Permata Hati dan sekaligus kepala sekolah SDI Al-Falah, penggalangan bantuan peduli Rohingya tersebut didukung oleh semua guru dan seluruh wali murid SDI Al-Falah.